Selasa, 09 Oktober 2012

Peranan Teknologi Dan Media Pembelajaran


Nama               : Benalia Hulu
Semester          : V 
Mata Kuliah    : Teknologi dan Media Pembelajaran
Dosen              : Yonas Muanley, M.Th

PERANAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Pendahuluan
Teknologi merupakan hasil budaya manusia, semakin manusia berkembang maka  semakin berkembang pula teknologi yang dimiliki. Misalnya, ketika pertama kali PC muncul (masih tanpa hardisk, komputer TX), orang bertanya-tanya, apakah ini merupakan sebuah lompatan besar umat manusia saat itu?, tidak lama kemudian muncul generasi keduanya, ketiga, dan akhirnya muncul generasi ke 4 yang dinamakan super komputer, dan pada saat ini pun setiap orang, setiap rumah, kantor, dimana saja, sudah dapat memiliki komputer.
Teknologi pada dasarnya membantu pekerjaan manusia, mempermudah kinerja, bahkan bisa meningkatkan output dari sistem kerja tersebut. Akan tetapi disisi lain, komputer juga berperan dalam meningkatkan aksi kejahatan, atau juga merusak bagian-bagian lainnya dari sisi kehidupan manusia. Hidup manusia tidak terpisahkan dengan teknologi, akan tetapi besok... bisa saja manusia diperbudak oleh teknologi.
Salah satu kompetensi proses belajar mengajar bagi seorang pengajar adalah keterampilan mengajak dan membangkitkan mahasiswa berpikir kritis. Kemampuan itu didukung oleh kemampuan pengajar dalam menggunakan media ajar. (Daniel, Jos,1986). Peranan pengajar sebagai motivator penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dalam pengembangan kegiatan belajar mahasiswa, pengajar harus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi mahasiswa, menumbuhkan aktivitas dan kereativitas sehingga terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar (Slameto,1988).
Teknologi dan media dapat banyak berperan dalam pembelajaran. Instruksi dapat tergantung pada kehadiran guru (diarahkan instruktur), bahkan pada situasi ini media banyak digunakan oleh guru. Dilain pihak instruksi mungkin tidak membutuhkan guru, pembelajaran yang diarahkan siswa disebut instruksi mandiri (self instruction).
Selain kehadiran guru, faktor pendukung lain dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam pengembangan media pembelajaran adalah : Media yang meliputi video, televisi, diagram, materi cetak, program computer; Sistem Pembelajaran, yang terbagi dalam beberapa kategori; yaitu belajar di kelas, melalui siaran, melalui paket belajar, menggunakan internet, kegiatan laboratorium, bengkel kerja, seminar, karyawisata, melalui komputer dan telekomfren; Citra Visual, media ini dapat memberikan rangsangan-rangsangan visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan buletin dan lainnya; Multimedia, berperan dalam pendidikan dan pelatihan dengan melibatkan pelajar dalam multi pengalaman indrawi untuk mempromosikan belajar; Pembelajaran jarak jauh, yaitu pembelajaran melalui alat komunikasi yang mencakup berbagai jenis bentuk komunikasi, termasuk radio, telepon, dan televisi (siaran langsung, dengan kabel, atau satelit): Pusat pembelajaran, dalam hal ini pusat pembelajaran mahasiswa memberikan latihan dengan umpan balik melalui kegiatan individual.

Penggunaan media pembelajaran
Secara sederhana istilah media dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar. Sedangkan istilah pembelajaran adalah kondisi untuk membuat seseorang melakukan kegiatan belajar. Dengan merujuk pada definisi tersebut maka media pembelajaran adalah wahana penyalur pesan atau informasi belajar sehingga mengkondisikan seseorang untuk belajar atau berbagai jenis sumber daya yang dapat difungsikan dalam proses pembelajaran, berdasarkan ruang lingkup sumber belajar di atas, maka media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar yang menekankan pada software atau perangkat lunak dan hardware atau perangkat keras. Nilai media ditentukan oleh fungsinya yang sangat kuat untuk meningkatkan kadar hasil belajar, beberapa fungsi media meliputi : Menangkap suatu objek atau peristiwa tertentu. Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka, dapat di abadikan dengan foto film atau direkam melalui radio kemudian peristiwa itu dapat disampaikan dan dapat digunakan manakala diperlukan.
Kesempatan belajar yang lebih merata. Dengan menggunakan berbagai media seperti audio, video, slide suara, dan sebagainya, memungkinkan setiap orang dapat belajar dimana saja dan kapan saja.
Pengajaran lebih berdasarkan ilmu. Dengan menggunakan media proses belajar mengajar akan lebih terencana dengan baik sebab media dianggap sebagai bagian yang integral dari sistem belajar mengajar, oleh sebab itu sebelum pelaksanaannya guru/dosen dihadapkan kepada satu keharusan untuk mengidentifikasi dan karakteristik itu mahasiswa sehubungan dengan menggunakan media; Menampilkan objek yang terlalu besar untuk dibawa keruang kelas. Memperbesar serta memperjelas objek yang terlalu kecil yang sulit nampak dilihat mata, seperti sel-sel butir darah/molekul bakteri dan sebagainya. Mempercepat gerakan suatu proses yang terlalu lambat sehingga dapat dilihat dalam waktu yang relatif cepat. Memperlambat suatu proses gerakan yang terlalu cepat. Menyederhanakan suatu objek yang terlalu komplek. Memperjelas bunyi-bunyian yang sangat lemah sehingga dapat di tangkap oleh telinga.

Manfaat lain dari media pembelajaran adalah :
·         Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki mahasiswa,
·         Media dapat mengatasi batas ruang kelas,
·         Media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dan lingkungan.
·         Media dapat menghasilkan keseragaman pengamat.
·         Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata dan tepat.
·         Media dapat membangkitkan motifasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan baik.
·         Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
·         Media dapat mengontrol atau kecepatan belajar peserta.
·         Media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkrit sampai yang abstrak. Pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran, diperkuat oleh pendapat Edgare Dale yang mengemukakan teori  : dalam teori ini keberhasilan belajar diukur dengan kadar pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa tergantung perlakuannya dalam belajar, baik perlakuan guru/dosen atau aktivitas mahasiswa ketika belajar. 
Dari gambaran di atas, dapat dijelaskan bahwa perlakuan dalam pembelajaran akan mempengaruhi terhadap pengalaman belajar, semakin abstrak perlakuan dalam pembelajaran misalnya dengan ceramah yang menggunakan simbol, belajar dengan membaca maka pengalaman belajar yang diperoleh tidak terlalu besar, sebaliknya semakin menggunakan media yang mengarahkan pada kegiatan langsung (performane) maka pengalaman belajar akan diperoleh secara maksimal. Kedudukan media cukup penting artinya dalam meningkatkan kadar informasi yang kita ingat (70%) dibandingkan dengan pembelajaran melalui metode ceramah (20%).
Berdasarkan klasifikasinya Ely (1980 : 22) mengklasifikasikan media menjadi 6 klasifikasi yaitu :
1.      Kelompok media gambar diam/tidak bergerak, seperti gambar. Foto, peta, kartun, sketsa, grafik dan sebagainya.
2.      Benda-benda yang hanya dapat didengar, seperti radio rekaman, tape rekorder, dan sebagainya.
3.      Gambar hidup yang bersuara maupun yang tidak bersuara seperti film 8 mm dan film ukuran 16 mm.
4.      Televisi dan radio,
5.      Benda-benda asli, orang model dan simulasi benda atau objek adalah benda yang sesungguhnya yang dapat diperoleh dari lingkungan sekitar seperti dari kebun sekolah atau lingkungan sekolah. Orang adalah manusia-manusia yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar seperti guru/dosen, tokoh masyarakat, dokter, dan orang yang mempunyai keahlian masing-masing. Model adalah seluruh benda-benda tiruan sehingga model kerangka manusia, model jantung, model mobil-mobilan, dan sebagainya. Sedangkan simulasi adalah aktifitas mahasiswa sebagai peniruan situasi yang sebenarnya, seperti tingkah laku seseorang dokter dalam pemeriksaan pasien, tingkah laku pengemudi model dan sebagainya.
6.      Pengajaran program dan pengajaran dengan bantuan komputer, adalah benda-benda atau pengajaran yang sudah dipersiapkan sebelumnya untuk digunakan oleh mahasiswa sebagai bahan belajar, seperti buku, teks, modul, dan program pengajaran yang disiapkan dengan menggunakan komputer
                                                                                            
Adapun Peranan Teknologi pendidikan/pembelajaran adalah:
-          Mempengaruhi kemajuan pendidikan bagi bangsa, warga negara, gereja.
-          Mampu mengubah arus zaman.
-          Mempengaruhi aktifitas, proses pembelajaran mampu lebih mudah dan lebih cepat,
-          Dapat mengurangi beban, atau pekerjaan yang memerlukan tenaga kerja dan biaya sangat mahal.
-          Menjadi sumber belajar.
-          Menolong dalam kemandirian belajar.
-          Meningkatkan mutu pendidikan/sekolah.
-          Mempermudah mencapai tujuan pendidikan.
-          Meningkatkan efektifitas dan efesien proses belajar mengajar.
-          Sebagai mitra intelektual untuk mendukung pelajar.


Kesimpulan
Teknologi pendidikan/pembelajaran merupakan konsep yang lama di dunia pendidikan umum masa kini, namun jarang dibicarakan dalam pendidikan teologi pada hal bidang ini sangat penting dan telah mempengaruhi kehidupan masyarakat, baik secara regional maupun internasional. Intinya teknologi telah mempengaruhi lahirnya globalisasi, tetapi apakah teknologi dapat dimanfaatkan secara baik di dunia pendidikan teologi?
Peranan teknologi pembelajaran adalah suatu proses yang dapat mempengaruhi kemajuan kognitif, afektif, psikomotorik dan pengembangan IQ, EQ, serta SQ.

Sumber:
Internet artikel pendidikan.
http://perintiswebblog.blogspot.com
Penjelasan Dosen.